perempuan tua menuntun sepeda tua
tak kuat lagi kaki mengayuh satu satu
tak perkasa lagi meliuk diantara keangkuhan hari
tak berkuasa lagi atas tujuannya sendiri
mencari Tuhannya, hilang senja kemarin
menggapai Tuhannya yang menampiknya pagi kemarin
perempuan tua menuntun sepeda tua
nanar mata menatap yang tak pernah ada
kuku-kuku kaki hitamnya menapak terseok terjatuh terdiam tenggelam
duh, urat-uratmu indah tercipta berwarna daki musim kemarau tahun lalu
dan mentari pantulkan lengket peluh bercucur menoda
perempuan tua menuntun sepeda tua
mana cantikku dulu
mana arjunaku esok
duhai merana miskin tanpa arti
terjajah waktu
itu aku !
jakarta, tigabelas keempat di duaributiga, 13.30
Bayu Adhiwarsono ©
Tidak ada komentar:
Posting Komentar