Dia menari telanjang di penghujung mataku lelap
Dia bernyanyi di daun telingaku tuli
Dia kecup bibirku hambar terlumat birahi
Dia genggam jemariku kaku merindu sepi
Dia mencumbuku
aku ?
tampar wajahNya dengan amarah menggundah
lempari singgasanaNya berjuta kesah tak henti membuncah
jauhi tatapNya berpaling tak jua hampiri melangkah
masihkah pantas kubilang satu bisik di ciptaNya,
aku cinta Dia ?
jakarta, tigapuluh keempat di duaributiga, 01.40
Bayu Adhiwarsono ©
*Tulisan ini di-publish oleh Bayu Adhiwarsono,
dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar