kubiarkan diriku berbaring telanjang
tersapu mentari gersang mengering
angin membelai duka menguap tak berjejak
satu satu nafas tersisa tinggal luka
dan dia, tergelak tertawa basi hampa
kubiarkan ragaku berbaring telanjang
menatap hentakan masa kiri kanan belakang depan bawah atas
titik hujan yang terlepas dari genggaman mega
basahi bukan benam dahaga rindu ku
dan kalian, terkekeh mencibir sepi ku seperti yang lalu
kubiarkan ragaku berbaring telanjang
api mimpi malam itu menjilat segumpal hitam di dadaku
hitam yang kemarin dulu masih merah semburat asa
lalu asa ingkari janjinya, janjinya sendiri
dan mereka, menangisi aku berhasrat satu satu
kubiarkan ragaku berbaring telanjang
diselimuti gelitik ilalang menusuk kasih hina ku
menanti jingga senja yang berjanji mencumbuku
walau cinta habis di senja sejak tengah hari
dan kita, bukan aku kau dia mereka kalian !
kita hanya aku,
yang berbaring telanjang
jakarta, tigapuluh keempat di duaributiga, 15.41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar