bukan kata-kata yang ingin kuberikan sebagai
mahar cintaku ketika langit menyentuh bumi
rayuan di sela mimpi bukan juga mau ku
untukmu kala rindu membuncah memecah senyap pagi
tapi nihil adalah di ujung bibir
tak seperti jemariku yang bebas menari
biar
titian benang-benang surga di cintamu
jadi irama tarian jemariku
menembus kabut tanya
menyeruak tabir
seperti nyanyian Sirens yang memabukkan
dan aku akan memilih menjadi Odyssey yang menyerah
jakarta, tujuhbelas kesembilan di duaribusembilan, 14.18
Bayu Adhiwarsono ©
Tidak ada komentar:
Posting Komentar