rongga sepi itu ada
tercipta tanpa pintu dan jendela
namun mengapa ku terhisap kedalamnya
menggeliat hempaskan amarah
saat bernafas pun ku terseret tenggelam
melolong teriakkan namamu
walau dirimu justru berlari menjauh
tinggalkan jejak langkah yang membeku
dan ku pun semakin terbelenggu
diikat temali kehampaan sungguh
akankah ku bangkit kini
dari sepi yang tanpa arti
tanpa cinta yang terperikan
kala asa pun terkungkung kepalsuan
jakarta, sepuluh ketiga di duaributiga, 12.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar