malam pergi musim hujan windu kemarin
mengajak mimpi terbang di warsa lalu
menggenggam setampuk masa terbawa serta
beralaskan sepatu kasih biru merona,
ditujunya mata angin kedelapan
hari nanti jelang
pagi belum juga tiba
walau langsir usai terbebani asa
dan air mata kupenggal dari penantianku
biarkan amarah gantikannya
hingga kukecup rinduku
hari nanti jelang
kantuk ?
satu lagi yang tak kukenal
selain kau
terjaga ?
satu lagi yang selalu kucumbu
selain kau
dan kudengar bisik itu lagi,
cinta dimulai tengah hari hingga senja
ya,
hari nanti jelang
jakarta, duapuluhlima keenam di duaributiga, 05.00
Bayu Adhiwarsono ©
Tidak ada komentar:
Posting Komentar