SMOKE FREE

Sabtu, 16 Februari 2008

NEW SHEET !!!

New Sheet…….bukan New Shit !!!

Itu harapan jujur gua di tempat kerja yang baru sekarang ini. 8 tahun sudah gua memberanikan diri memilih hidup dan berprofesi sebagai seorang jurnalis. Wartawan, kalo orang kebanyakan bilang.

Tahun 2002, gua memulai karir gua d bidang ini, bersama temen-temen di Metro Sport, Metro TV. Hanya bermodalkan gelar D3 Perpajakan, pastinya gua memulai dari NOL besar di profesi, yang orang-orang bilang bukan jalannya untuk menjadi orang kaya.

Gua harus belajar banyak, mulai dari how to write, how to report, dan how to produce. Beruntung gua punya guru-guru terbaik di bidangnya, both as a journalist and as a sport journalist.

Siapa tak pernah dengar nama seorang Boy Noya ? Besar dan tumbuh lama di ANTV, dia tahu betul bagaimana memposisikan dirinya sebagai salah satu ujung tombak program Sport News.

Di Metro Sport juga ada Lufti Zulkarnaen. Manusia yang satu ini, suka atau tidak suka, adalah salah satu fast learner terbaik, yang pernah gua kenal. Berangkat dari seorang Editor pada jamannya Lensa Olahraga di ANTV, dia dengan cepat mampu menjadi seorang Reporter, Asisten Produser, hingga Produser. Tidak hanya mampu, bahkan menjadi salah satu yang terbaik di dunanya.

Satu lagi guru terbaik gua disana tentunya adalah Rastra Dewangga. God knows, betapa gua menghargai bapak yang satu ini. A definetly good friend, good mentor, and good rival for everyone around him ! Dan satu lagi, good husband and father ! Gua belajar banyak dari Mas Rastra.

Minggu lalu, ada comment dari Nima temen gw di DAAI TV.

bayuuuuuu...pa kabar?maksud lu, gw bertahan di sini karena gw betah gitu "jilat pantat"? enggaklah say! selama kita masih digaji orang lain, selama itu pula kita menjilat. sembari mencari jilatan yang lebih enak kali ya...good luck ya bay!!!


Yang kemudian gw bales....

halo juga..
sorry gw bales comment lu disini…


gk juga lah, gw gk anggap lu masih betah menjilat disana.

Toh, ada beberapa sebab yg membuat orang bertahan dsana.

1. Belum ada opsi lain.
2. Ada opsi lain, tapi enggan memilihnya.
3. Memang betah menjadi penjilat.

Sementara lu, mungkin masuk nomor 1 kali ya….

Nah gw sendiri, memlih untuk tetap tidak menjilat siapapun yang membayar atau menggaji gw. Karena kesetiaan gw bukanlah untuk siapapun aau apapun yang sanggup bayar gw, tapi kesetiaan gw adalah untuk profesi gw. Sound an idealist? whatever ! xixixixi….

Tapi satu hal, kalo gw harus menjilat untuk membuat seseorang tetap mau membayar gw, lebih baik secepatnya gw angkat kaki. Toh masih banyak orang yang mau membayar kita benar2 untuk kemampuan kerja kita, bukan untuk seberapa mau kta menjilat pantat mereka, atau seberapa mau kita menjadi “teman” mereka.

Terlepas dari cara apa yang dipakai atau dipilih untuk membuat kita cabut dari suatu tempat, itu buat gw gk terlalu penting…….
Yang penting, cuma satu hal….

Gw tetap gk mau menjilat pantat siapapun….termasuk pantat gw sendir. Kenapa, karena gk mungkin gw jilat pantat gw sendiri! Gimana caranya cubaaaa…..???? wakakakakak…

Btw, good luck to you too, hon! Hope you find a better place….real soon!

Bukan basa-basi....tapi memang begitu adanya....

Good luck buat semua kaum buruh dimana pun kalian berada !

Keep your heads up! What we do determines who we are !!